Harga emas sedikit melemah pada hari Rabu (06/8) karena dolar yang sedikit menguat, sementara investor menahan diri untuk tidak membuat taruhan besar menjelang keputusan Presiden AS Donald Trump tentang penunjukan pejabat The Fed.

Emas spot turun 0,1% menjadi $3.376,01 per ons, pada pukul 03.12 GMT, setelah mencapai level tertinggi hampir dua minggu pada hari Selasa. Harga emas berjangka AS turun 0,1% menjadi $3.431,10.

Dolar rebound dari level terendah satu minggu yang dicapai pada sesi sebelumnya, mengurangi daya tarik emas bagi pemegang mata uang lainnya. "Kami melihat bahwa harga emas sedang terkonsolidasi dan sebenarnya berada dalam bias sedikit ke atas," kata Brian Lan, direktur pelaksana di GoldSilver Central, Singapura.

"Kami memperkirakan harga emas akan menguji kisaran perdagangan yang lebih tinggi seperti $3.393 dan kami mungkin akan menguji $3.400."

Trump pada hari Selasa mengatakan akan segera mengumumkan keputusan mengenai pengganti sementara Gubernur Fed Adriana Kugler, yang mengumumkan pengunduran dirinya pada hari Jumat, serta pilihannya untuk ketua Fed berikutnya.

Alat CME FedWatch memperkirakan peluang pemangkasan suku bunga pada bulan September hampir 87%, setelah data pertumbuhan lapangan kerja yang lebih lemah dari perkiraan pada hari Jumat, yang kemudian diikuti oleh pemecatan komisaris Biro Statistik Tenaga Kerja AS (BLS).

Di bidang perdagangan, Trump kembali mengancam akan menaikkan tarif barang-barang dari India atas pembelian minyak Rusia, sementara New Delhi menyebut serangannya "tidak dapat dibenarkan" dan berjanji untuk melindungi kepentingan ekonominya, yang memperdalam keretakan perdagangan antara kedua negara.

Di tempat lain, penjualan produk emas Perth Mint turun 33% pada bulan Juli dibandingkan bulan sebelumnya, sementara penjualan perak merosot ke level terendah dalam enam bulan, ungkap perusahaan penyulingan minyak tersebut pada hari Rabu. Harga perak spot stabil pada $37,82 per ons, platinum turun 0,5% menjadi $1.313,94, dan paladium turun 1% menjadi $1.164,15.(alg)

Sumber: Reuters